Minggu, 24 April 2016

LAPORAN PENELITIAN



PEMBUATAN BIOPORI SEDERHANA
OLEH
Drs. DAVID HAKIM

PENDAHULUAN
A.   Latar belakang
Pemanasan Global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.  Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabilIni mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca . 
Berdasarkan fakta dan opini diatas hal pemanasan global dapat menimbulkan dampak yang besar bagi kelangsungan hidup organisme . Salah satu dampak yang dapat kita rasakan yaitu banjir . Khususnya banjir di daerah perkotaan untuk mengatasi atau mengurangi hal tersebut kita dapat menggunakan metode Biopori . 
Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem . Contoh daripada sampah organik yang dapat diurai oleh Biopori adalah : daun, sampah oraganik rumah tangga seperti sisa potongan sayur, sisa makanan dan lain – lain .


B.   Permasalahan .
Akhir – akhir ini sering terjadi banjir, hal ini disebabkan oleh buruknya sistem drainase, volume dan debit air yang berlebihan karena dampak dari pemanasan global itu sendiri dan hal tersebut dapat diatasi dengan penghijauan di jalan jalan kota, memperbaiki sistem drainase  Sampah rumah tangga yang dibuang begitu saja akan lebih bermanfaat apabila diurai menjadi kompos atau pupuk organik melalui metode Biopori.
Pokok permasalahan :
1.    Bagaimana cara pembuatan Biopori itu sendiri ?
2.    Apakah sampah organik yang di proses bisa menjadi Kompos ?
3.    Apakah Biopori dapat mengatasi Banjir atau menjadi Alat resapan air ?
Tujuan .
1. Memberikan pengetahuan cara memanfaatkan pupuk kompos
2. Mengurangi dampak Pemanasan Global
3. Mengurangi banjir di daerah perkotaan
4. Meningkatkan daya resap air
5. Mengubah sampah organik menjadi kompos dan mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan) 
6. Memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman, dan mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam berdarah dan malaria .

STUDI PUSTAKA
1.    Biopori
Biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai akitifitas organisma di dalamnya, seperti cacing, , perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah laiinya. Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi udara, dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah.
2.    Banjir .
Banjir adalah peristiwa tergenang dan terbenamnya daratan (yang biasanya kering) karena volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat hujan besar, peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan sungai.
Di banyak daerah yang gersang di dunia, tanahnya mempunyai daya serapan air yang buruk, atau jumlah curah hujan melebihi kemampuan tanah untuk menyerap air. Ketika hujan turun, yang kadang terjadi adalah banjir secara tiba-tiba yang diakibatkan terisinya saluran air kering dengan air. Banjir semacam ini disebut banjir bandang .
3.    Sampah .
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak.
.Jenis-jenis sampah :
a . Berdasarkan sumbernya :
·         Sampah alam 
·         Sampah manusia 
·         Sampah konsumsi 
·         Sampah nuklir 
·         Sampah industri 
·         Sampah pertambangan 
b.    Berdasarkan sifatnya :
·         Sampah organik - dapat diurai (degradable) 
·         Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable) 
METODE PEMBUATAN BIOPORI
Alat dan Bahan :
Bor LRB
Spesifikasi :
• Panjang 120 cm 
• Diameter bor 10 cm
• Panjang tangkai 40 cm 
·   Semen
·   Pasir
·   Sampah Organik ( Dedaunan , Potongan sampah sayur, dll)

HASIL dan PEMBAHASAN
1.    Keunggulan dan Manfaat .
Lubang resapan biopori adalah teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir dengan cara (1) meningkatkan daya resapan air, (2) mengubah sampah organik menjadi kompos dan mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan), dan (3) memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman, dan mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air 
2.    Meningkatkan Daya Resap Air .
 lubang resapan biopori secara langsung akan menambah bidang resapan air, setidaknya sebesar luas kolom/dinding lubang.. Sebagai contoh bila lubang dibuat dengan diameter 10 cm dan dalam 100 cm maka luas bidang resapan akan bertambah sebanyak 3140 cm 2 atau hampir 1/3 m 2. Dengan kata lain suatu permukaan tanah berbentuk lingkaran dengan diamater 10 cm, yang semula mempunyai bidang resapan 78.5 cm 2 setelah dibuat lubang resapan biopori dengan kedalaman 100 cm, luas bidang resapannya menjadi 3218 cm

3.    Mengubah Sampah Organik Menjadi Kompos
Lubang resapan biopori "diaktifkan" dengan memberikan sampah organik kedalamnya. Sampah ini akan dijadikan sebagai sumber energi bagi organisme tanah untuk melakukan kegiatannya melalui proses dekomposisi. Sampah yang telah didekompoisi ini dikenal sebagai kompos.. Dengan melalui proses seperti itu maka lubang resapan biopori selain berfungsi sebagai bidang peresap air juga sekaligus berfungsi sebagai "pabrik" pembuat kompos. Kompos dapat dipanen pada setiap periode tertentu dan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik pada berbagai jenis tanaman, seperti tanaman hias, sayuran, dan jenis tanaman lainnya. Bagi mereka yang senang dengan budidaya tanaman/sayuran organik maka kompos dari LRB adalah alternatif yang dapat digunakan sebagai pupuk sayurannya.

4.    Memanfaatkan Fauna Tanah dan atau Akar Tanaman 
Seperti disebutkan di atas. Lubang Resapan Biopori diaktikan oleh organisme tanah, khususnya fauna tanah dan perakaran tanaman. Aktivitas merekalah yang selanjutnya akan menciptakan rongga-rongga atau liang-liang di dalam tanah yang akan dijadikan "saluran" air untuk meresap ke dalam tubuh tanah. Dengan memanfaatkan aktivitas mereka maka rongga-rongga atau liang-liang tersebut akan senantiasa terpelihara dan terjaga keberadaannya sehingga kemampuan peresapannya akan tetap terjaga tanpa campur tangan langsung dari manusia untuk pemeliharaannya. Hal ini tentunya akan sangat menghemat tenaga dan biaya. Kewajiban faktor manusia dalam hal ini adalah memberikan pakan kepada mereka berupa sampah organik pada periode tertentu. Sampah organik yang dimasukkan ke dalam lubang akan menjadi humus dan tubuh biota dalam tanah, tidak cepat diemisikan ke atmosfir sebagai gas rumah kaca; berarti mengurangi pemanasan global dan memelihara biodiversitas dalam tanah. 
Dengan hadirnya lubang-lubang resapan biopori dapat dicegah adanya genangan air, sehingga berbagai masalah yang diakibatkannya seperti mewabahnya penyakit malaria, demam berdarah dan kaki gajah (filariasis) akan dapat dihindari. 

KESIMPULAN DAN SARAN
a.    Kesimpulan .
LRB atau Lubang Resapan Biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai akitifitas organisma di dalamnya, seperti cacing, , perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah laiinya. Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi udara, dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah.
Cara pembuatan Biopori dengan cara :
1.    Menentukan Posisi,
2.    Mengatur Jarak antar LRB
3.    Dan Membor . 
Cara menggunakannya adalah :
1.    LRB ,
2.     Membuang sampah organik ,
3.    Mengambil kompos sampai sampah terurai,
4.    Menggunakan Kompos.
Keunggulan Biopori Sebagai Berikut :
1.    Meningkatkan Daya Resap Air .
2.    Mengubah Sampah Organik Menjadi Kompos
3.    Memanfaatkan Fauna Tanah dan atau Akar Tanaman atau/

Saran . 
b.    Saran
Semoga Karya Ilmiah ini sangat bermanfaat bagi rumah tangga, rumah sakit, sekolah, perkantoran dan sebagainya . 

Dalam membuat LRB disarankan agar mulut LRB di semen agar tidak tertutup, 
Sebaiknya sebelum sampah organik sebelum dimasukan ke LRB di cincang atau dicacah sampai halus agar mudah terurai,  ntuk mendapatkan hasil kompos yang maksimal berikan cacing tanah di dalam LRB dan menyimpan dalam jangka waktu yang lama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar