PEMBUATAN BIOPORI
SEDERHANA
OLEH
Drs. DAVID HAKIM
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Pemanasan Global
adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan
Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah
meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Model
iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global
akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan
2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan
skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang,
serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar
penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air
laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun
tingkat emisi gas rumah kaca telah stabilIni mencerminkan besarnya kapasitas
panas dari lautan.
Meningkatnya suhu
global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti
naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang
ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan
global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan
punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca .
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca .
Berdasarkan fakta dan
opini diatas hal pemanasan global dapat menimbulkan dampak yang besar bagi
kelangsungan hidup organisme . Salah satu dampak yang dapat kita rasakan yaitu
banjir . Khususnya banjir di daerah perkotaan untuk mengatasi atau mengurangi
hal tersebut kita dapat menggunakan metode Biopori .
Sampah organik
seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada
air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat
berdampak parah terhadap seluruh ekosistem . Contoh daripada sampah organik
yang dapat diurai oleh Biopori adalah : daun, sampah oraganik rumah tangga
seperti sisa potongan sayur, sisa makanan dan lain – lain .
B.
Permasalahan .
Akhir – akhir ini
sering terjadi banjir, hal ini disebabkan oleh buruknya sistem drainase, volume
dan debit air yang berlebihan karena dampak dari pemanasan global itu sendiri
dan hal tersebut dapat diatasi dengan penghijauan di jalan jalan kota,
memperbaiki sistem drainase Sampah
rumah tangga yang dibuang begitu saja akan lebih bermanfaat apabila diurai
menjadi kompos atau pupuk organik melalui metode Biopori.
Pokok permasalahan :
1. Bagaimana cara
pembuatan Biopori itu sendiri ?
2. Apakah sampah organik
yang di proses bisa menjadi Kompos ?
3. Apakah Biopori dapat
mengatasi Banjir atau menjadi Alat resapan air ?
Tujuan .
1. Memberikan pengetahuan cara memanfaatkan pupuk kompos
1. Memberikan pengetahuan cara memanfaatkan pupuk kompos
2. Mengurangi
dampak Pemanasan Global
3. Mengurangi banjir
di daerah perkotaan
4. Meningkatkan daya
resap air
5. Mengubah sampah
organik menjadi kompos dan mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan)
6. Memanfaatkan peran
aktivitas fauna tanah dan akar tanaman, dan mengatasi masalah yang ditimbulkan
oleh genangan air seperti penyakit demam berdarah dan malaria .
STUDI PUSTAKA
1. Biopori
Biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk
akibat berbagai akitifitas organisma di dalamnya, seperti cacing, , perakaran
tanaman, rayap dan fauna tanah laiinya. Lubang-lubang yang terbentuk akan
terisi udara, dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah.
2. Banjir .
Banjir adalah peristiwa tergenang dan terbenamnya daratan
(yang biasanya kering) karena volume air yang meningkat. Banjir dapat terjadi
karena peluapan air yang berlebihan di suatu tempat akibat hujan besar,
peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan sungai.
Di banyak daerah yang gersang di dunia, tanahnya mempunyai
daya serapan air yang buruk, atau jumlah curah hujan melebihi kemampuan tanah
untuk menyerap air. Ketika hujan turun, yang kadang terjadi adalah banjir
secara tiba-tiba yang diakibatkan terisinya saluran air kering dengan air.
Banjir semacam ini disebut banjir bandang .
3. Sampah .
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak.
.Jenis-jenis sampah :
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak.
.Jenis-jenis sampah :
a . Berdasarkan sumbernya :
·
Sampah alam
·
Sampah manusia
·
Sampah konsumsi
·
Sampah nuklir
·
Sampah industri
·
Sampah pertambangan
b.
Berdasarkan sifatnya :
·
Sampah organik - dapat diurai (degradable)
·
Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable)
METODE
PEMBUATAN BIOPORI
Alat dan Bahan :
Bor LRB
Spesifikasi :
• Panjang 120 cm
• Diameter bor 10 cm
• Panjang tangkai 40
cm
·
Semen
·
Pasir
·
Sampah Organik ( Dedaunan , Potongan sampah sayur, dll)
HASIL
dan PEMBAHASAN
1. Keunggulan dan
Manfaat .
Lubang resapan
biopori adalah teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir
dengan cara (1) meningkatkan daya resapan air, (2) mengubah sampah organik
menjadi kompos dan mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan), dan (3)
memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman, dan mengatasi
masalah yang ditimbulkan oleh genangan air
2. Meningkatkan Daya
Resap Air .
lubang resapan biopori secara langsung akan
menambah bidang resapan air, setidaknya sebesar luas kolom/dinding lubang..
Sebagai contoh bila lubang dibuat dengan diameter 10 cm dan dalam 100 cm maka
luas bidang resapan akan bertambah sebanyak 3140 cm 2 atau hampir 1/3 m 2.
Dengan kata lain suatu permukaan tanah berbentuk lingkaran dengan diamater 10
cm, yang semula mempunyai bidang resapan 78.5 cm 2 setelah dibuat lubang
resapan biopori dengan kedalaman 100 cm, luas bidang resapannya menjadi 3218 cm
3.
Mengubah Sampah Organik Menjadi Kompos
Lubang resapan biopori "diaktifkan" dengan memberikan sampah
organik kedalamnya. Sampah ini akan dijadikan sebagai sumber energi bagi
organisme tanah untuk melakukan kegiatannya melalui proses dekomposisi. Sampah
yang telah didekompoisi ini dikenal sebagai kompos.. Dengan melalui proses
seperti itu maka lubang resapan biopori selain berfungsi sebagai bidang peresap
air juga sekaligus berfungsi sebagai "pabrik" pembuat kompos. Kompos
dapat dipanen pada setiap periode tertentu dan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk
organik pada berbagai jenis tanaman, seperti tanaman hias, sayuran, dan jenis
tanaman lainnya. Bagi mereka yang senang dengan budidaya tanaman/sayuran
organik maka kompos dari LRB adalah alternatif yang dapat digunakan sebagai
pupuk sayurannya.
4.
Memanfaatkan Fauna Tanah dan atau Akar Tanaman
Seperti disebutkan di atas. Lubang Resapan Biopori diaktikan oleh
organisme tanah, khususnya fauna tanah dan perakaran tanaman. Aktivitas
merekalah yang selanjutnya akan menciptakan rongga-rongga atau liang-liang di
dalam tanah yang akan dijadikan "saluran" air untuk meresap ke dalam
tubuh tanah. Dengan memanfaatkan aktivitas mereka maka rongga-rongga atau
liang-liang tersebut akan senantiasa terpelihara dan terjaga keberadaannya
sehingga kemampuan peresapannya akan tetap terjaga tanpa campur tangan langsung
dari manusia untuk pemeliharaannya. Hal ini tentunya akan sangat menghemat
tenaga dan biaya. Kewajiban faktor manusia dalam hal ini adalah memberikan
pakan kepada mereka berupa sampah organik pada periode tertentu. Sampah organik
yang dimasukkan ke dalam lubang akan menjadi humus dan tubuh biota dalam tanah,
tidak cepat diemisikan ke atmosfir sebagai gas rumah kaca; berarti mengurangi
pemanasan global dan memelihara biodiversitas dalam tanah.
Dengan hadirnya lubang-lubang resapan biopori dapat dicegah adanya
genangan air, sehingga berbagai masalah yang diakibatkannya seperti mewabahnya
penyakit malaria, demam berdarah dan kaki gajah (filariasis) akan dapat
dihindari.
KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan .
LRB atau Lubang Resapan Biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah yang
terbentuk akibat berbagai akitifitas organisma di dalamnya, seperti cacing, ,
perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah laiinya. Lubang-lubang yang terbentuk
akan terisi udara, dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah.
Cara
pembuatan Biopori dengan cara :
1.
Menentukan Posisi,
2.
Mengatur Jarak antar LRB
3. Dan Membor .
Cara
menggunakannya adalah :
1.
LRB ,
2.
Membuang sampah
organik ,
3.
Mengambil kompos sampai sampah terurai,
4.
Menggunakan Kompos.
Keunggulan Biopori
Sebagai Berikut :
1.
Meningkatkan Daya Resap Air .
2.
Mengubah Sampah Organik Menjadi Kompos
3.
Memanfaatkan Fauna Tanah dan atau Akar Tanaman atau/
Saran .
b. Saran
Semoga Karya Ilmiah ini sangat bermanfaat bagi rumah tangga, rumah
sakit, sekolah, perkantoran dan sebagainya .
Dalam membuat LRB disarankan agar mulut LRB di semen agar tidak
tertutup,
Sebaiknya sebelum sampah organik sebelum dimasukan ke LRB di cincang atau dicacah sampai halus agar mudah terurai, ntuk mendapatkan hasil kompos yang maksimal berikan cacing tanah di dalam LRB dan menyimpan dalam jangka waktu yang lama.
Sebaiknya sebelum sampah organik sebelum dimasukan ke LRB di cincang atau dicacah sampai halus agar mudah terurai, ntuk mendapatkan hasil kompos yang maksimal berikan cacing tanah di dalam LRB dan menyimpan dalam jangka waktu yang lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar