DISUSUN OLEH:
Munawir harmain
LATAR BELAKANG
Sampah plastik merupakan sampah yang paling banyak dibuang oleh manusia
karena banyak orang yang menggunakan plastik untuk keperluannya sehari-hari
entah itu perorangan, toko, maupun perusahaan besar. Misalnya, berbelanja pasti
akan membutuhkan plastik untuk membawa barang belanjaan, jika plastik itu sudah
tak terpakai apakah plastik itu akan disimpan? Tidak kan. Apa yang mereka
lakukan? membuang dan membakar itulah yang mereka lakukan.
Pembuangan sampah-sampah plastik
kedalam air dan tanah telah menambah tingkat kesengsaraan alam. Mengapa
demikian? Sampah plastik terbuat dari bahan anorganik. Bahan-bahan
anorganiktersebut sangat sulit dan tidak mungkin diuraikan oleh bakteri
pengurai. Apabila ditimbun dalam tanah untuk menguraikannya butuh waktu
berjuta-juta tahun. Dan apabila dibakar hanya akan menjadi gumpalan dan butuh
waktu lama untuk mengurainya. Dan apakah kalian tahu akibatnya jika sampah
plastik itu terlalu lama tertimbun dalam tanah dan tertumpuk? Satu, terjadi
pemanasan global yang berdampak pada kehidupan manusia itu sendiri. Dua
berdampak pada hewan laut yang menelan sampah plastik yang terbawa ke laut,dll.
Coba bayangkan jika kita sehari saja
tidak memakai plastik, pasti sulit bukan. Contoh:
1. Membawa barang
belanjaan tadi.
2. Para pembuat plastik
pasti rugi.
3. Tidak ada alternatif
lain untuk membawa sesuatu.
Di negara Indonesia masih bergantung pada plastik lain
halnya dengan negara jepang yang sudah sadar akan bahaya plastik dan beralih
pada kertas yang tidak mudah sobek, serta dapat diolah dengan mudah.
Pada akhirnya daur ulang sampah
plastiklah yang harus kita lakukan. Tidak hanya menyelamatkan lingkungan dari
pemanasan global, tetapi juga dapat mendatangkan keuntungan ekonomi
A.
Pengertian Sampah Plastik
Sampah plastik merupakan sampah
yang dapat didaur ulang menjadi barang2 yang berguna bahkan menjadi barang yang
bernilai bila dikerjakan oleh orang2 yang berkreatifitas, contoh smpah plastik
itu seperti bungkus makanan ringan, bungkus ditergen, botol air mineral dll.
Sejarah Plastik
Sejak tahun 1950-an plastik
menjadi bagian penting dalam hidup manusia. Plastik digunakan sebagai bahan
baku kemasan, tekstil, bagian-bagian mobil dan alat-alat elektronik. Dalam
dunia kedokteran, plastik bahkan digunakan untuk mengganti bagian-bagian tubuh
manusia yang sudah tidak berfungsi lagi. Pada tahun 1976 plastik dikatakan
sebagai materi yang paling banyak digunakan dan dipilih sebagai salah satu dari
100 berita kejadian pada abad ini.
Plastik
pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Parkes pada tahun 1862 di
sebuah ekshibisi internasional di London, Inggris. Plastik temuan Parkes
disebut parkesine ini dibuat dari bahan organik dari selulosa. Parkes
mengatakan bahwa temuannya ini mempunyai karakteristik mirip karet, namun
dengan harga yang lebih murah. Ia juga menemukan bahwa parkesine ini
bisa dibuat transparan dan mampu dibuat dalam berbagai bentuk. Sayangnya,
temuannya ini tidak bisa dimasyarakatkan karena mahalnya bahan baku yang
digunakan.
Pada
akhir abad ke-19 ketika kebutuhan akan bola biliar meningkat, banyak gajah
dibunuh untuk diambil gadingnya sebagai bahan baku bola biliar. Pada tahun
1866, seorang Amerika bernama John Wesley Hyatt, menemukan bahwa
seluloid bisa dibentuk menjadi bahan yang keras. Ia lalu membuat bola biliar
dari bahan ini untuk menggantikan gading gajah. Tetapi, karena bahannya terlalu
rapuh, bola biliar ini menjadi pecah ketika saling
berbenturan.
Bahan sintetis pertama buatan
manusia ditemukan pada tahun 1907 ketika seorang ahli kimia dari New York
bernama Leo Baekeland mengembangkan resin cair yang ia beri nama bakelite.
Material baru ini tidak terbakar, tidak meleleh dan tidak mencair di dalam
larutan asam cuka. Dengan demikian, sekali bahan ini terbentuk, tidak akan bisa
berubah. Bakelite ini bisa ditambahkan ke berbagai material lainnya
seperti kayu lunak.
Tidak lama kemudian berbagai
macam barang dibuat dari bakelite, termasuk senjata dan mesin-mesin
ringan untuk keperluan perang. Bakelite juga digunakan untuk keperluan
rumah tangga, misalnya sebagai bahan untuk membuat isolasi
listrik.
Rayon, suatu modifikasi lain dari selulosa, pertama kali dikembangkan oleh Louis
Marie Hilaire Bernigaut pada tahun 1891 di Paris. Ketika itu ia mencari
suatu cara untuk membuat sutera buatan manusia dengan cara mengamati ulat
sutera. Namun, ada masalah dengan rayon temuannya ini yaitu sangat mudah
terbakar. Belakangan masalah ini bisa diatasi oleh Charles Topham.
. B. Cara Mendaur Ulang Sampah plastik
Pengertian Daur Ulang Plastik
Pemikiran untuk mendaur ulang sampah
plastik bermula dari menipisnya persediaan minyak bumi sebagai penghasil
naphta. Selama ini naphta merupakan bahan baku utama dalam industry plastik.
Setelah terjadi krisis minyak dunia pada tahun 1973/1974, para ahli mulai
berpikir untuk mencari bahan baku alternative pengganti naphta. Beberapa bahan
yang dicoba antara lain batu bara, kalsium karbid, dan bahan kimia sintesis
lainnya. Karena ternyata biaya produksinya menjadi lebih mahal, maka kemudian
milai dicoba mendaur ulangkan sampah plastik.
Dalam proses daur ulang sampah
plastik tersebut ada yang langsung digunakan sebagai bahan baku atau bahn
pengisi (filler) tanpa pengolahan terlebih dahulu. Ada yang diolah
terlebih dahulu dengan proses tertentu sebelum digunakan dalam pembuatan
plastik. Dengan proses daur ulang ini biaya produksi plastik jadi lebih murah
dibandingkan dengan jika hanya menggunakan bahan baku dari naphta. Keuntungan
lainnya, industry plastik tidak terlalu tergantung pada industry petrokimia
hulu sebagai penghasil naphta.
Latar belakang lain yang mendesak
semakin pentingnya proses daur ulang plastik adalah semakin meningkatnya
penggunaan plastik. Menurut majalah Hidrocarbon Processing (Desember
1989), sampai tahun 2000 dibakar. Padahal seperti sudah disinggung di muka,
pembakaran bahan plastik, apalagi dalam jumlah yang besar, dapat menghasilkan
bahan-bahan berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup.
Negara-negara maju umumnya mengolah
kembali sampah plastik menjadi barang-barang yang bermanfaat. Banyak produk-produk
yang bisa dibuat denagn bahan campuran dari sampah plastik dan bahan baku
plastik atau hanya dengan bahan dari sampah plastik. Sebagai contoh, tikar
plastik bisa dibuat dengan menggunakan bahan baku 70 % dari sampah plastik dan
30 % dari bahan plastik. Di Swedia, sampah plastik dimanfaatkan untuk membuat
bata plastik yang lebih kuat dari bata biasa. Sementara di Inggris dan Italia,
bahan dari sampah plastik dipergunakan untuk membuat tiang-tiang telepon yang
sebelumnya dibuat dari kayu atau besi. Berdasarkan penelitian, tiang-tiang dari
bahan sampah plastik tersebut bisa menyangga beban sampai 300 kilogram.
Melihat potensi pemanfaatan hasil
daur ulang sampah plastik, maka sebenarnya sampah plastik tidak hanya merupakan
sumber masalah, tetapi juga memberikan peluang bisnis. Sebagai contoh, di
bidang pertanian banyak perlengkapan yang bisa dibuat dengan hasil daur ulang
sampah plastik, misalnya mangkuk penampung lateks untuk perkebunan karet, serat
plastik untuk pertanian hidroponik, kantong plastik untuk penyemaian bibit,
tali plastik, dan sebagainya. Bisnis daur ulang sampah plastik juga akan ikut
membuka lapangan kerja baru, karena untuk pengumpulan plastik, pengolahan
sampai pemasarannya memerlukan jaringan usaha tersendiri dari pemungut (pemulung),
pengumpul, industry pengolah sampah plastik, dan distributor produknya.
Bagi yang tidak tertarik dengan
bisnis sampah plastik, dengan mengetahui potensi bisnis daur ulang sampah
plastik ini diharapkan tidak lagi membuang sampah plastik secara sembarangan,
melainkan mau mengumpulkan dan memberikannya kepada para pemunut sampah
plastik. Sehingga disamping menghindari pencemaran lingkungan oleh sampah
plastik sekaligus juga memberikan rizki bagi orang lain.
Para pemungut sampah plastik
semestinya juga patut dihargai, sebab usaha mereka ikut menjaga kelestarian
lingkungan, meskipun mereka melakukannya semata-mata untuk mencari nafkah tanpa
kesadaran untuk mengatasi maslah lingkungan.
Langkah awal mengolah sampah plastik menjadi kerajinan adalah memisahkan sampah kering dan sampah basah. Selanjutnya sampah kering seperti bungkus minuman ringan seperti kopi, susu dan mi instan dibersihkan. Setelah itu plastik-plastik yang telah dicuci dan dikeringkan kemudian dipotong-potong seperti pola barang kerajinan yang akan dibuat. Pola dibuat sesuai dengan bentuk barang yang akan dibuat. Setelah dipotong sesuai dengan pola, langkah selanjutnya adalah menjahit sesuai dengan pola tersebut. Yang diperlukan adalah ketelatenan dari penjahit.
Langkah awal mengolah sampah plastik menjadi kerajinan adalah memisahkan sampah kering dan sampah basah. Selanjutnya sampah kering seperti bungkus minuman ringan seperti kopi, susu dan mi instan dibersihkan. Setelah itu plastik-plastik yang telah dicuci dan dikeringkan kemudian dipotong-potong seperti pola barang kerajinan yang akan dibuat. Pola dibuat sesuai dengan bentuk barang yang akan dibuat. Setelah dipotong sesuai dengan pola, langkah selanjutnya adalah menjahit sesuai dengan pola tersebut. Yang diperlukan adalah ketelatenan dari penjahit.
Saat ini
kerajinan dari sampah plastik telah menjadi produk fashion tersendiri yang
berasal dari barang daur ulang atau bisa disebut trashion. Trashion ini artinya
fashion dari sampah.Dengan menjadi trashion nanti, produk kerajinan daur ulang
sampah kering akan bisa dinikmati tidak saja kalangan masyarakat menengah ke
bawah tapi juga kalangan menengah atas yang biasanya sangat memperhatikan
kualitas produk kerajinan yang akan dibeli.
Langkah-langkah mendaur ulang
Pertama:
Siapkan satu bekas bungkus kopi
instan merek apa saja. Potong menjadi dua bagian selebar 4 cm.
Ke dua:
Potongan bekas bungkus kopi
selebar 4 cm tersebut di lipat ke arah dalam sepanjang 1 cm di kedua sisinya
sehingga menghasilkan pita plastik selebar 2 cm. Buat pita seperti ini sebanyak
minimal 1000 buah dari 500 bungkus bekas kopi instan.
Ke tiga:
Ambil 4 buah pita dan anyam
seperti membuat baling-baling
Ke empat:
Pada baling-baling yang sudah
terbentuk selanjutnya tambahkan pita lainnya satu-persatu dan jangan lupa
membuat sudut tegak vertikal agar bisa dianyam ke arah atas. Bila proses ini
diabaikan maka anyaman hanya akan berbentuk seperti tikar saja dan tidak berupa
keranjang. Atur lebar dan tinggi anyaman sesuai kebutuhan.
Ke lima:
Setelah keranjang atau tas cantik
Anda selesai, bagian dalam tas dapat ada beri lapis dari kain perca agar tidak
bolong-bolong atau biarkan seperti itu supaya tetap orsinil dan antik
Hasil Daur Ulang Sampah Plastik
Selain dapat dirubah menjadi plastik
yang baru lagi. Dari hasil proses daur ulang kurang lebih yang dijelaskan
diatas, sampah plastik dapat mengasilkan nilai jual. Entah itu sampah plastik
dari bungkus detergen sampai botol minuman plastik.
Bungkus detergen dapat di sulap menjadi
berbagai barang. Sebagai misal, tas, dompet, kerajinan tangan lain.
Sedangkan botol plastik? Lebih luas
lagi. Sebagai misal, vas bunga, hiasan dinding, kinciran bagi anak kecil, bunga
palsu dan lain sebagainya. Barang lain yang dihasilkan seperti sandal, baju,
payung, tas jinjing, hingga hiasan dinding.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar