OLEH
LINDA LABASENGKO, S.Ag
Latar Belakang
Dewasa ini banyak
orang yang menganggap bahwa air merupakan salah satu Sumber Daya Alam (SDA)
yang dapat diperbarui. Sangat berbeda dengan bahan tambang seperti minyak bumi
sehingga penggunaannya harus diirit. Padahal jika dipertimbangkan lagi, hal ini
tidak sepenuhnya benar. Karena faktanya air merupakan salah satu sumber daya
alam yang tidak dapat diperbarui dikarenakan ketersediaan air bersih di abad 21
ini menjadi langka baik di pedesaan maupun di daerah perkotaan. Persepsi orang
pada umumnya terhadap air yaitu sebagai Sumber Daya Alam (SDA) yang dapat
diperbarui dapat berakibat fatal bagi keberadaan air bersih di dunia.
Orang-orang akan memakai air secara tidak teratur, tidak hemat dan membuangnya
secara percuma.
Menurut LIPI (Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia), wilayah Indonesia memiliki 6% dari persediaan air
di dunia atau sekitar 21%
persediaan air di Asia Pasifik, namun kelangkaan
dan kesulitan mendapatkan air bersih dan layak pakai, mulai menjadi masalah di
banyak tempat.
WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) menyatakan, hal ini terjadi karena ketersediaan air bersih cenderung berkurang akibat kerusakan alam dan pencemaran, yaitu diperkirakan sebesar 15-35% per kapita per tahun. Dengan jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 200 juta, kebutuhan air bersih menjadi semakin mendesak.
WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) menyatakan, hal ini terjadi karena ketersediaan air bersih cenderung berkurang akibat kerusakan alam dan pencemaran, yaitu diperkirakan sebesar 15-35% per kapita per tahun. Dengan jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 200 juta, kebutuhan air bersih menjadi semakin mendesak.
Kekurangan air bersih dapat menyebabkan
berbagai macam penyakit pada tubuh manusia salah satunya yaitu Penyakit diare
di Indonesia diare merupakan penyebab kematian kedua terbesar bagi anak-anak
dibawah umur lima tahun. Sebanyak 13 juta anak-anak balita mengalami diare
setiap tahun. Air yang terkontaminasi dan pengetahuan yang kurang tentang
budaya hidup bersih ditenggarai menjadi akar permasalahan ini. Sementara itu
100 juta rakyat Indonesia tidak memiliki akses air bersih. Walaupun
air meliputi 70% permukaan bumi dengan jumlah kira-kira 1,4 ribu juta kilometer
kubik, namun hanya sebagian kecil saja dari jumlah ini yang dapat benar-benar
dimanfaatkan olhe makhluk hidup, yaitu kira-kira hanya 0,003%. Sebagian besar
air, kira-kira 97%, ada dalam samudera atau laut, dan kadar garamnya terlalu
tinggi untuk kebanyakan keperluan. Dari 3% sisanya yang ada, hampir semuanya,
kira-kira 87 persennya,tersimpan dalam lapisan kutub atau sangat dalam di bawah
tanah yang sulit untuk dijangkau.
Air adalah zat atau materi ataupun unsur yang penting bagi
kelangsungan semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, dan
tidak dimiliki oleh planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi.
Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Air
sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di
kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan,
hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air
bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan
biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas
mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi, penyembuhan kesehatan,
mandi, minum dan lain-lain. Air bersih yang sehat harus memenuhi persyaratan
Peraturan Menteri Kesehatan No.416/MENKES/Per/IX/1990 adapun persyaratan air
bersih sebagai berikut:
1.
Syarat Fisik
• Jernih
•Tidak berwarna
•Tidak berasa
• Tidak berbau
• Tempratur tidak
melebehi suhu udara
2.
Syarat Kimia
• Tidak mengandung
unsur kimiayang bersifat racun
• Tidak mengandung
zat yang menimbulkangangguan kesehatan
3.
Syarat Bacteriologi
• Tidak mengandung
kuman parasit, kuman pathogen
• Dan Bacteri Coli
4.
Syarat radio aktif
• Tidak mengandung
sinar alfa
• Dan sinar gama
Dari pemaparan yang saya paparkan diatas bahwa penghematan
air memang perlu dilakukan dari sekarang karena jika terus memakai air secara
tidak hemat maka akan berdampak pada anak-cucu kita kelak. Dampak-dampak yang
ditimbulkan dari pemakaian air bersih secara tidak hemat adalah timbulnya
berbagai macam penyakit seperti diare, cacingan,gatal-gatal akibat dari minum,
mandi, dari air yang tidak steril, masyarakat global akan merasakan krisis air
yaitu dimana air bersih menjadi barang yang sangat langka dan bisa lebih
berharga daripada emas, manusia di dunia menjadi hidup lebih kotor daripada
sebelumnya karena kurangnya fasilitas air bersih
Sekarang kita mengetahui bahwa gerakan
penghematan penggunaan air sangatlah penting di abad 21 ini. Dikarenakan air
merupakan sumber utama kehidupan manusia, tubuh manusia saja terdiri dari 70%
air dan jumlah tersebut mutlak dibutuhkan agar tubuh bisa bekerja dengan baik.
Dan jika kita tidak bisa mengganti air yang keluar melalui napas, keringat dan
urin, kita bisa mengalami dehidrasi dan bahkan meninggal dunia, oleh karena itu
manusia sangat perlu untuk menjaga ketersediaan SDA yang tidak dapat diperbarui
ini yaitu air bersih.
Jika anda sampai sekarang ini masih mengaggap bahwa air merupakan Sumber Daya Alam (SDA) yang dapat diperbarui. Buang jauh-jauh pemikiran seperti ini. Memang secara ilmu geografi yang kita pelajari selama ini bahwa air dapat diperbarui lagi melalui siklus air (siklus hidrologi) yaitu pertama-tama air menguap ke udara lalu air akan mengalami perubahan bentuk menjadi awan yang kemudian di bawa oleh angin menuju ke daratan. Saat awan-awan kecil menyatu lalu menjadi awan yang besar berwarna hitam, lalu terjadilah hujan. Air hujan yang jatuh ke bumi masuk ke dalam tanah. Lalu air yang masuk ke dalam tanah ini terus berjalan menuju ke sungai-sungai yang ada di bumi, setelah ke sungai air akan meneruskan perjalanannya ke laut lepas. Begitulah deskripsi singkat tentang perjalanan air.
Tetapi air hujan ini bisa saja rusak kualitasnya akibat dari pencemaran udara seperti gas-gas dari kendaraan bermotor yang terbang ke atmosfir, asap-asap pabrik yang terbang ke atmosfir dan lainnya. Jika di derah pedesaan mungkin air hujan bisa turun tanpa adanya gangguan dari aktivitas ibu kota tetapi airnya juga dapat tercemar melalui pemakaian pupuk yang berlebihan oleh masyarakat, produk-produk bahan kimia seperti deterjen dan sabun, limbah rumah tangga dan lain sebagainya.
Jika anda sampai sekarang ini masih mengaggap bahwa air merupakan Sumber Daya Alam (SDA) yang dapat diperbarui. Buang jauh-jauh pemikiran seperti ini. Memang secara ilmu geografi yang kita pelajari selama ini bahwa air dapat diperbarui lagi melalui siklus air (siklus hidrologi) yaitu pertama-tama air menguap ke udara lalu air akan mengalami perubahan bentuk menjadi awan yang kemudian di bawa oleh angin menuju ke daratan. Saat awan-awan kecil menyatu lalu menjadi awan yang besar berwarna hitam, lalu terjadilah hujan. Air hujan yang jatuh ke bumi masuk ke dalam tanah. Lalu air yang masuk ke dalam tanah ini terus berjalan menuju ke sungai-sungai yang ada di bumi, setelah ke sungai air akan meneruskan perjalanannya ke laut lepas. Begitulah deskripsi singkat tentang perjalanan air.
Tetapi air hujan ini bisa saja rusak kualitasnya akibat dari pencemaran udara seperti gas-gas dari kendaraan bermotor yang terbang ke atmosfir, asap-asap pabrik yang terbang ke atmosfir dan lainnya. Jika di derah pedesaan mungkin air hujan bisa turun tanpa adanya gangguan dari aktivitas ibu kota tetapi airnya juga dapat tercemar melalui pemakaian pupuk yang berlebihan oleh masyarakat, produk-produk bahan kimia seperti deterjen dan sabun, limbah rumah tangga dan lain sebagainya.
Cara mengatasi Kebiasaan umum yang dilakukan masyarakat dalam Penggunaan air bersih secara tidak hemat adalah sebagai berikut:
1. Kurangi penggunaan
air secara berlebihan dalam mandi gunakanlah shower jika mampu karena ini akan
menghenat pemakaian air secara boros dan mencuci pakaian menggunakan mesin
pencuci pakaian. Mencuci pakaian secara manual menggunakan bak air dan
mengkucek ternyata lebih boros air. Stop melakukannya, banyak air terbuang
percuma karena proses ini. Gunakan mesin cuci sebagai pengganti. Jumlah
konsumsi air terpakai dapat ditekan, mencuci pun lebih efisien. Sambil mencuci
kegiatan lain dapat dilakukan.
2. Bawa botol minuman
dari rumah. Membeli air dalam kemasan justru bisa menyebabkan boros air bersih.
Untuk memproduksi botol-botol tersebut diperlukan banyak sekali air. Selamatkan
lingkungan dengan mengurangi pembeliannya , dan beli botol minuman berbahan
alumunium yang dapat dipakai berulang-ulang dalam jangka waktu lama
3. Siramlah tanaman
hanya jika tanaman membutuhkannya. Amati permukaan tanah. Kondisi permukaan
tanah bisa menjadi indikator tingkat kekeringan tanah. Jika tanah telah kering,
maka lakukanlah penyiraman. Untuk membantu meresapkan air ke dalam tanah,
buatlah lubang-lubang biopori pada taman. Lubang ini membantu mempercepat
proses penyerapan air ke dalam tanah, sehingga dapat mengurangi jumlah air yang
menguap bebas ke alam.
4.
Periksa kran air. Jangan membiarkan air terus keluar dari
kran air jika bak sudah terisi penuh segera matikan krannya. Jika ada yang
tidak dapat menutup rapat, maka segeralah perbaiki atau ganti dengan yang baru.
Jadi setelah kita
mengetahui banyak dampak yang ditumbulkan dari kebiasaan hidup kita yang boros
dengan air. Maka sekarang kita harus mulai merubah pola hidup kita menjadi
peduli terhadap pemakaian air. Saya yakin jika seluruh orang di dunia mulai
menerapkan cara hidup seperti yang telah dijelaskan di atas keselamatan serta
ketersediaan air untuk masa depan masih tetap tesedia dan dapat digunakan oleh
anak cucu kita di masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar