OLEH
WARNI WANTU, S.Pd
Latar Belakang
Air merupakan sumber kehidupan bagi
seluruh makhluk hidup. Manusia dan makhluk hidup yang lain sangat bergantung
pada air untuk mempertahankan hidupnya. Manusia membutuhkan air untuk minum, memasak,
mandi, mencuci, dan keperluan lain. Air yang dikonsumsi setiap hari harus
memenuhi standart kualitas air bersih. Namun tak jarang kita mendapati air yang
belum memenuhi standart kualitas air bersih, terutama pada saat musim kemarau.
Air sumur dan sumber lainnya menjadi keruh dan berbau. Ironisnya terkadang air
tersebut tercampur dengan mikroorganisme yang dapat mengganggu fungsi tubuh
pada seseorang. Selama kuantitasnya masih banyak kita sebagai manusia yang
peduli sesama masih dapat berupaya merubah air keruh tersebut menjadi air yang
jernih yang layak untuk dapat dikonsumsi.
Ada beberapa cara yang dapat kita
gunakan untuk mendapatkan air bersih yang layak dikonsumsi. Cara yang paling
mudah dan paling umum digunakan adalah dengan membuat saingan air. Namun perlu
kita ingat bahwa dengan penyaingan air sederhana belum dapat membuat air
sepenuhnya bersih.
Pengertian Air
Air
adalah cairan tidak berwarna, tidak beras, dan tidak berbau yang terdapat dalam
kehidupan sehari-hari. Air merupakan senyawa dengan rumus kimia H2O
yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di
Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air hampir menutupi 71% permukaan Bumi. Air
sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan lapisan es (di
kutub dan puncak puncak gunung), akan tetapi air dapat hadir sebagai awan,
hujan, sungai, muka air tawar, danau, danau, uap air, lautan es. Air dalam
obyek obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu melalui
penguapan, hujan, dan aliran di atas tanah (runoff :
meliputi mata air; sungai;muara) menuju laut.
Air
berarti besar peranannya dalam kesehatan manusia. di dalam air bisa saja
terdapat phatogenic organisme yang dapat
mengganggu kesehatan manusia, sepertiSalmonella typhy yang dapat menyebabkan penyakit demam typhoid, Sighella dysentriaeyang menyebabkab penyakit disentri basiler dan lain
sebaginya. Di dalam air juga bisa saja terdapat non phatogenic
organisme yang menganggu dan dapat menimbulkan kerugian bagi manusia,
seperti Actinomycetes dan Algae yang terdapat dalam air kotor dapat menimbulkan rasa dan bau
yang tidak diharapkan. Terlepas dari hal itu, air sangat berguna bagi tubuh
manusia. Tubuh manusia terdiri dari air, kira-kira 60-70 % dari berat badanya.
Kegunaan air bagi tubuh manusia antara lain untuk : proses pencernaan,
metabolisme, keseimbangan tubuh dan lain lain. Apabila tubuh kekurangan banyak
air, maka akan mengakibatkan kematian.
Sumber Air
Seperti kita ketahui bahwa sumber air merupakan komponen
penting untuk penyediaan air bersih, karena tanpa sumber air maka suatu system
penyediaan air tidak dapat berfungsi.
Berikut
sumber sumber air :
a.
Air hujan, air hujan sudah merupakan
air bersih, asalkan penampunganya dilakukan dengan cara yang benar.
b.
Air permukaan, Air permukaan adalah
air yang mengalir di permukaan bumi. Pada umumnya air permukan ini akan
mendapat pengotoran selama pengalirannya, seperti lumpur, batang kayu, daun,
kotoran, dan lain lain. Ada beberapa macam air permukaan diantaranya :
·
Air laut : Air ini sifatnya asin
karena mengandung garam (NaCl). Kadar garam dalam air laut hanya 3%, dengan
keadaan aini air laut memenuhi syarat untuk dijadikan air minum.
·
Air sungai. Dalam penggunaan air
sungai sebagai air minum, harus mengalami suatu pengolahan yang sempurna,
mengingat derajat pengotoran yang sangat tinggi.
·
Air rawa. Air rawa biasanya berwarna
kuning kecoklatan yang disebabkan oleh zat-zat organic yang telah membusuk,
seperti asam humus, dan lain lain.
·
Air danau
Danau adalah massa air yang seluruhnya
dikelilingi daratan, berbentuk cekungan yang permukaannya lebih tinggi dari
laut.
c.
Air tanah. Air tanah adalah air yang
berada pada lapisan di bawah permukaan tanah. Kedalaman air tanah di berbagai
tempat tidak sama, karena dipengaruhi oleh tebal atau tipisnya lapisan
permukaan di atasnya dan kedudukan lapisan air tanah tersebut. Kedalaman air
dapat dilihat dari sumur-sumur yang di gali oleh penduduk.
d.
Mata
air. Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan
tanah.
Syarat Air
Bersih
Air bersih adalah air yang
dipergunakan untuk kebutuhan sehari hari. Kebutuhan manusia akan air perlu
diperhatikan standart kuantitas serta kualitasnya.
1. Syarat kuantitas
Jumlah air untuk keperluan rumah
tangga per hari, perkapita tidak sama untuk tiap Negara. Pada umumnya di Negara
maju lebih banyak daripada di Negara berkembang, misalnya Amerika Serikat
deperlukan ± 200 m3/hari/kapita, sedangkan di Indonesia untuk
wilayah kota adalah ± 150 m3/hari/kapita dan untuk wilayah pedesaan
adalah ± 100 m3/hari/kapita.
2. Syarat kualitas
Kualitas air harus memenuhi syarat
kesehatan yang meliputi syarat fisik, kimiawi, mikrobiologis, dan radioaktif
sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 416/Menkes/Per/IX/1990.
Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan
diatas, syarat-syarat air bersih adalah sebagai berikut :
a.
Syarat Fisisk
· Jernih,
kadar maksimal kekeruhann 5 skala NTU (Nephelometric Turbidity Units)
· Tidak
berbau
· Tidak
berasa
· Tidak
berwarna, kadar warna maksimal 15 skala TCU (True Color Units)
· Suhu
sama dengan suhu udara, dengan penyimpanan maksimal 3ยบ
C, di atas atau di bawahnya.
b.
Syarat kimiawi
· Tidak mengandung bahan bahan yang berbahaya atau beracun.
· Tidak boleh mengandung zat-zat yang menimbulkan gangguan
kesehatan.
· Tidak boleh mengadung zat dengan kadar yang melebihi batas
tertentu sehingga menimbulkan gangguan fisiologis, teknis, dan ekonomis.
NAB (Nilai Ambang Batas) untuk bahan-bahan kimia anorganik :
Air
raksa =
0,001 mg/L
Besi =
0,3 mg/ L
Timah
hitam =
1,0 mg/L
Nitrit =
0,05 mg/L
Nitrat =
10 mg/L
Kesadahan
CaCO3 = 500 mg/L
pH =
6,5-8,5
NAB (Nilai Ambang Batas) untuk bahan-bahan kimia organik :
Dieldrin =
0,0007 mg/L
Chlorodane =
0,0003 mg/L
KMnO4 = 10 mg/L
Detergen =
0,05 mg/L
c.
Syarat Mikrobiologis
Air untuk keperluan rumah tangga
atau air minum dikatakan memenuhi syarat mikorbiologis bila air tersebut bebas
dari segala bakteri patogen, dan bila dari pemeriksaan 100 cc air terdapat
kurang dari 4 bakteri coli maka air tersebut memenuhi syarat mikrobiologis
d.
Syarat radioaktif
Kadar maksimum yang diperbolehkan yaitu aktivitas sinar
Alpha (0,1 Bq/L) dan aktivitas sinar Betha (1,0 Bq/L)
Pengadaan air bersih di pedesaan
Sumur
merupakan cara yang paling banyak digunakan oleh penduduk Indonesia untuk
mendapatkan sumber air bersih. Agar air sumur memenuhi syarat kesehatan maka
harus dilindungi terhadap bahaya pencemaran. Sumur yang baik harus memenuhi
syarat lokasi dan syarat konstruksi.
a. Sumur Gali
Sumur
gali adalah sarana untuk menampung air tanah dari akuifer (lapisan pembawa air)
yang dipergunakan sebagai sumber air baku untuk rumah tangga dan dibuat dengan
cara menggali tanah dengan diameter 0,8-1,0 meter.
b. Sumur Pompa
Secara
umum syarat lokasi penempatan sama dengan sumur gali, sedangkan syarat
konstruksinya dapat dijelaskan sebagai berikut :
· Saringan
atau pipa pipa yang berlubang berada dalam lapisan yang mengandung air.
· Lapisan
yang kedap air antara permukaan tanah dan pipa saringan sekurang-kurangnya 3
meter.
· Lantai
sumur yang kedap air ditingggikan 20 centimeter dari permukaan tanah, lebarnya
± 1,5 meter sekeliling pompa.
· Saluran
pembuanagan air limbah harus ditembok kedap air minimal 10 meter panjangnya.
· Untuk
mengambil air dapat dipergunakan pompa tangan atau pompa listrik.
Pengadaan Air bersih di perkotaan
Pada
umumnya air minum untuk kepentingan umum (ledeng) diperoleh dari air permukaan
yang telah terkontaminasi (contoh:air kali), oleh karena itu pengolahan air
minum untuk kepentingan umum ini dilakukan lebih kompleks. Pada suatu instalasi
air minum, biasanya tersedia beberapa fasilitas, yang terdiri atas :
1. Pipa
yang mengalirkan air instalasi air minum (supplay lina)
2. Bak
penampung untuk pengendapan pertama (pre sedimentation tank)
3. Bak
pemberi obat-obat kimia (chemical feeder)
4. Bak
pencampur (mixing device)
5. Bak
pencampur untuk pengendapan kedua (Dortmund tank / accelerator)
6. Saringan
pasir cepat (rapid sand filter)
7. Bak
pemberi chlor (chlorinator)
8. Bak
penampung air bersih yang siap dialirkan ke konsumen (clear waste storage
kelder)
Pengolahan Air Bersih
Secara umum, pengolahan air terdiri
dari 3 aspek, yaitu pengolahan secara fisika, kimia, dan biologi. Pada
pengolahan secara fisika, biasanya dilakukan secara mekanis, tanpa adanya
penambahan bahan kimia. Contohnya adalah pengendapan, filtrasi, adsorpsi, dan
lain-lain. Pada pengolahan secara kimiawi, terdapat penambahan bahan kimia,
seperti klor, tawas, dan lain-lain, biasanya bahan ini digunakan untuk
menyisihkan logam-logam berat yang terkandung dalam air. Sedangkan pada
pengolahan secara biologis, biasanya memanfaatkan mikroorganisme sebagai media
pengolahnya.
Secara umum, skema pengolahan air
bersih di daerah-daerah di Indonesia
adalah sebagai berikut :
1. Bangunan
Intake (Bangunan Pengumpul Air)
Bangunan intake berfungsi sebagai
bangunan pertama untuk masuknya air dari sumber air. Sumber air utamanya
diambil dari air sungai. Pada bangunan ini terdapat bar screen (penyaring
kasar) yang berfungsi untuk menyaring benda-benda yang ikut tergenang dalam
air, misalnya sampah, daun-daun, batang pohon, dsb.
2. Bak
Prasedimentasi (optional)
Bak ini digunakan bagi sumber air
yang karakteristik turbiditasnya tinggi (kekeruhan yang menyebabkan air
berwarna coklat). Bentuknya hanya berupa bak sederhana, fungsinya untuk
pengendapan partikel-partikel diskrit dan berat seperti pasir, dll. Selanjutnya
air dipompa ke bangunan utama pengolahan air bersih yakni WTP.
3. WTP
(Water Treatment Plant)
Ini adalah bangunan pokok dari
sistem pengolahan air bersih. Bangunan ini beberapa bagian, yakni koagulasi,
flokulasi, sedimentasi, filtrasi dan desinfeksi.
a. Koagulasi
Disinilah proses kimiawi terjadi, pada proses koagulasi ini dilakukan proses destabilisasi partikel koloid, karena pada dasarnya air sungai atau air kotor biasanya berbentuk koloid dengan berbagai partikel koloid yang terkandung didalamnya. Tujuan proses ini adalah untuk memisahkan air dengan pengotor yang terlarut didalamnya, analoginya seperti memisahkan air pada susu kedelai. Pada unit ini terjadi rapid mixing (pengadukan cepat) agar koagulan dapat terlarut merata dalam waktu singkat. Bentuk alat pengaduknya dapat bervariasi, selain rapid mixing, dapat menggunakan hidrolis (hydrolic jump atau terjunan) atau mekanis (menggunakan batang pengaduk).
Disinilah proses kimiawi terjadi, pada proses koagulasi ini dilakukan proses destabilisasi partikel koloid, karena pada dasarnya air sungai atau air kotor biasanya berbentuk koloid dengan berbagai partikel koloid yang terkandung didalamnya. Tujuan proses ini adalah untuk memisahkan air dengan pengotor yang terlarut didalamnya, analoginya seperti memisahkan air pada susu kedelai. Pada unit ini terjadi rapid mixing (pengadukan cepat) agar koagulan dapat terlarut merata dalam waktu singkat. Bentuk alat pengaduknya dapat bervariasi, selain rapid mixing, dapat menggunakan hidrolis (hydrolic jump atau terjunan) atau mekanis (menggunakan batang pengaduk).
b. Flokulasi
Selanjutnya air masuk ke unit flokulasi. Tujuannya adalah untuk membentuk dan memperbesar flok (pengotor yang terendapkan). Di sini dibutuhkan lokasi yang alirannya tenang namun tetap ada pengadukan lambat (slow mixing) supaya flok menumpuk. Untuk meningkatkan efisiensi, biasanya ditambah dengan senyawa kimia yang mampu mengikat flok-flok tersebut.
Selanjutnya air masuk ke unit flokulasi. Tujuannya adalah untuk membentuk dan memperbesar flok (pengotor yang terendapkan). Di sini dibutuhkan lokasi yang alirannya tenang namun tetap ada pengadukan lambat (slow mixing) supaya flok menumpuk. Untuk meningkatkan efisiensi, biasanya ditambah dengan senyawa kimia yang mampu mengikat flok-flok tersebut.
c. Sedimentasi
Bangunan ini digunakan untuk mengendapkan partikel-partikel koloid yang sudah didestabilisasi oleh unit sebelumnya. Unit ini menggunakan prinsip berat jenis. Berat jenis partikel kolid (biasanya berupa lumpur) akan lebih besar daripada berat jenis air. Pada masa kini, unit koagulasi, flokulasi dan sedimentasi telah ada yang dibuat tergabung yang disebut unit aselator.
Bangunan ini digunakan untuk mengendapkan partikel-partikel koloid yang sudah didestabilisasi oleh unit sebelumnya. Unit ini menggunakan prinsip berat jenis. Berat jenis partikel kolid (biasanya berupa lumpur) akan lebih besar daripada berat jenis air. Pada masa kini, unit koagulasi, flokulasi dan sedimentasi telah ada yang dibuat tergabung yang disebut unit aselator.
d. Filtrasi
Sesuai dengan namanya, filtrasi adalah untuk menyaring dengan media butiran. Media butiran ini biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica dan kerikil silica dengan ketebalan berbeda. Cara ini dilakukan dengan metode gravitasi.
Sesuai dengan namanya, filtrasi adalah untuk menyaring dengan media butiran. Media butiran ini biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica dan kerikil silica dengan ketebalan berbeda. Cara ini dilakukan dengan metode gravitasi.
e. Desinfeksi
Setelah bersih dari pengotor, masih ada kemungkinan ada kuman dan bakteri yang hidup, sehingga ditambahkanlah senyawa kimia yang dapat mematikan kuman ini, biasanya berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dan lain-lain sebelum masuk ke bangunan selanjutnya, yakni reservoir.
Setelah bersih dari pengotor, masih ada kemungkinan ada kuman dan bakteri yang hidup, sehingga ditambahkanlah senyawa kimia yang dapat mematikan kuman ini, biasanya berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dan lain-lain sebelum masuk ke bangunan selanjutnya, yakni reservoir.
4.
Reservoir
Reservoir
berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air bersih sebelum
didistribusikan melalui pipa-pipa secara gravitasi. Karena kebanyakan
distribusi di Indonesia menggunakan konsep gravitasi, maka reservoir biasanya
diletakkan di tempat dengan posisi lebih tinggi daripada tempat-tempat yang
menjadi sasaran distribusi, bisa diatas bukit atau gunung.
Begitu pentingnya kesehatan, salah
satu faktor kesehatan adalah air sebagai salah satu sumber kehidupan di muka
bumi ini. Akan tetapi air sebagai sumber kehidupan di bumi ini sudah banyak
tercemar karena ulah manusia. Berbagai penyakit
juga disebabakan oleh pencemaran air, oleh karena itu dicari solusi mengolah
air untuk mendapatkan air bersih yang layak konsumsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar